Setiap orang tua tentu berharap anaknya tumbuh sehat, aktif, dan bahagia. Namun, di balik harapan itu, sering muncul tantangan besar yang kerap diabaikan: gangguan makan pada anak. Banyak yang mengira anak yang sulit makan hanyalah “rewel sesaat”, padahal gangguan makan bisa berdampak serius terhadap pertumbuhan fisik, perkembangan otak, hingga daya tahan tubuh.
Memahami jenis-jenis masalah makan anak adalah langkah awal agar orang tua dapat mengenali penyebabnya dan mencari solusi yang tepat. Berikut lima gangguan makan yang paling umum terjadi pada anak beserta cara menanganinya dengan bijak dan efektif.
1. Picky Eater (Pemilih Makanan)
Salah satu gangguan makan pada anak yang paling sering ditemui adalah picky eater atau anak yang sangat pemilih makanan. Biasanya anak hanya mau makan jenis tertentu—seperti nasi tanpa lauk atau menolak semua sayuran—karena belum terbiasa dengan rasa atau tekstur baru. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan kekurangan gizi tertentu.
Solusi: Perkenalkan makanan baru secara perlahan dan berulang, bahkan hingga 10–15 kali percobaan. Libatkan anak dalam proses memilih dan menyiapkan makanan agar ia merasa terlibat. Sajikan porsi kecil dan berikan pujian setiap kali anak mau mencoba makanan baru. Kunci keberhasilannya adalah kesabaran dan konsistensi.
2. Kebiasaan Mengemut Makanan
Kebiasaan anak menahan makanan di mulut tanpa menelan bisa jadi tanda gangguan makan pada anak usia dini. Penyebabnya bisa beragam—mulai dari kelelahan, gangguan sensorik, hingga distraksi saat makan seperti menonton TV. Jika terus dibiarkan, anak berisiko kekurangan asupan gizi harian.
Solusi: Batasi waktu makan maksimal 30 menit dan jauhkan anak dari gangguan seperti TV atau gadget. Jika anak terus mengemut, hentikan waktu makan tanpa memarahi. Pendekatan yang tenang membantu anak memahami bahwa makan memiliki waktu dan aturan yang jelas.
3. Porsi Makan Kecil (Small Eaters)
Tidak semua anak yang makan sedikit mengalami masalah serius. Setelah usia satu tahun, laju pertumbuhan anak melambat sehingga kebutuhan kalorinya pun menurun. Namun, bila anak terlalu sering makan sangat sedikit dan berat badannya sulit naik, maka ini perlu diperhatikan sebagai masalah makan anak.
Solusi: Fokus pada nutrisi, bukan kuantitas. Sajikan makanan padat gizi seperti telur, alpukat, ikan, dan kacang-kacangan dalam porsi kecil. Tambahkan camilan sehat di antara waktu makan agar energi anak tetap terpenuhi tanpa memaksanya makan berlebihan.
4. Menolak atau Mengamuk Saat Makan
Beberapa anak menunjukkan penolakan ekstrem terhadap makanan, seperti menangis, berteriak, atau menolak duduk di meja makan. Hal ini bisa terjadi karena rasa tidak nyaman, tumbuh gigi, kelelahan, atau pengalaman buruk akibat pernah dipaksa makan. Ini termasuk gangguan perilaku makan anak yang cukup umum terjadi.
Solusi: Hindari paksaan saat makan. Jika anak menolak, hentikan sesi makan secara netral dan tawarkan kembali di waktu berikutnya. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan tanpa tekanan agar anak memiliki asosiasi positif terhadap waktu makan.
5. Terlalu Banyak Susu atau Jus
Konsumsi susu atau jus berlebihan sering kali membuat anak kenyang sebelum waktu makan tiba. Akibatnya, anak tidak tertarik lagi pada makanan padat, dan asupan nutrisinya menjadi tidak seimbang.
Solusi: Batasi konsumsi susu sekitar 500 ml per hari dan hindari pemberian jus berlebihan. Prioritaskan makanan padat sebagai sumber utama energi dan berikan air putih di luar jam makan. Pola ini membantu anak belajar mengatur rasa lapar secara alami.
Ciptakan Pola Makan Sehat Sejak Dini
Gangguan makan pada anak bukan hal yang bisa diabaikan. Setiap perilaku makan memiliki alasan di baliknya, dan memahami penyebab adalah langkah pertama untuk memperbaikinya. Dengan pendekatan yang sabar, konsisten, dan tanpa paksaan, orang tua dapat membantu anak membentuk kebiasaan makan yang sehat dan menyenangkan.
Tutupi celah nutrisinya dengan Nutrilite ChewyVit
Jangan menyerah menyajikan makanan bernustrisi seimbang untuk anak. Tutupi celah nutrisinya dengan memberinya Nutrilite ChewyVit.
- Nutrilite ChewyVit merupakan suplemen kunyah yang lezat dan mudah dikonsumsi, ideal untuk melengkapi nutrisi harian anak usia 4–12 tahun.
- Nutrilite ChewyVit #AsalnyaJelas dan mengandung 13 vitamin, 5 mineral, dan 8 konsentrat tumbuhan (kaya fitonutrisi dari 5 spektrum warna).
- Nutrilite ChewyVit mendukung tulang kuat (berkat Kalsium dan Vitamin D), imunitas (Zinc dan Vitamin C), dan kesehatan mata (Beta karoten dan Vitamin A).
Ingatlah, makan bukan sekadar aktivitas mengisi perut—tetapi proses belajar, komunikasi, dan pembentukan karakter sejak dini. Dengan perhatian dan pemahaman yang tepat, gangguan makan dapat diatasi, dan anak pun tumbuh dengan gizi seimbang serta masa depan yang lebih cerah.