Saat malam bulan ramadhan bagi kita yang berpuasa tentu banyak kegiatan ibadah saat itu, ini memang anjuran agar menambah ibdah kita saat malam hari. Nah salah satu tantangan kita adalah ngantuk karena kurang tidur. Sebagian besar dari kita mempunyai pikiran ngantuk ini karena kurang waktu tidur tetapi ternyata tidak sepenuhnya benar.
Puasa ternyata juga dapat menyebabkan penurunan hormon tidur melatonin yang berperan penting dalam pola tidur. Kurang tidur selama bulan puasa dapat memiliki efek yang merugikan pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Beberapa efek yang dapat terjadi antara lain:
Sakit kepala dan mood swing.
Tubuh mempertahankan ritme sirkadian yang memainkan peran penting saat tidur dan bangun. Setiap perubahan dalam pola tidur dapat mengganggu ritme ini dan seringkali mengakibatkan perubahan suasana hati dan mudah marah, dan lebih rentan terhadap sakit kepala dan migrain.
Untuk mengurangi sakit kepala dan mood swing saat puasa, penting untuk memastikan asupan cairan yang cukup, memperhatikan nutrisi dan energi yang cukup, serta memperhatikan pola tidur yang seimbang. Selain itu, melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti jalan-jalan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Jika sakit kepala atau mood swing terus berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Dampak pada fungsi kognitif
Kurang tidur saat puasa dapat berdampak pada fungsi kognitif seseorang. Fungsi kognitif mencakup kemampuan untuk berpikir, mengingat, memperhatikan, dan mengambil keputusan.
Dapat juga mempengaruhi suasana hati menyebabkan perasaan gelisah, gugup, dan mudah tersinggung. Istirahat yang cukup membantu untuk berpikir jernih, fokus, dan membantu pengambilan keputusan. Kurang tidur membuat lebih sulit untuk berkonsentrasi, reaksi melambat, dan memengaruhi kemampuan berpikir kreatif dan memecahkan masalah. Ini sering disebut sebagai dampak pada fungsi kognitif.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan waktu tidur yang cukup selama bulan puasa untuk menjaga fungsi kognitif seseorang tetap optimal dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Berat badan bertambah
Kurang tidur menyebabkan perubahan pada hormon yang mengendalikan nafsu makan dan rasa lapar. Selain rasa lapar, kurang tidur dapat memengaruhi pengambilan keputusan tentang apa yang akan dimakan, sering kali mengarah pada keinginan untuk mengidam makanan cepat saji yang berlemak dan bergula, dan membuat berat badan lebih mungkin bertambah. Hal ini mempunyai dampak secara langsung meningkatkan berat badan.
Ini karena kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh. Saat seseorang kurang tidur, hormon ghrelin yang memicu rasa lapar akan meningkat, sementara hormon leptin yang memberi sinyal kenyang akan menurun. Akibatnya, seseorang cenderung merasa lebih lapar dan makan lebih banyak.
Penting: cukupi kebutuhan serat
Serat juga membantu menjaga kesehatan usus dan melindungi tubuh dari peradangan. Peradangan dapat mempengaruhi kualitas tidur dan memperburuk masalah tidur yang sudah ada.
Makanya, Pastikan kecukupan serat pada menu berbuka dan sahurmu. Kalau perlu minum NutriliteTM Hi-Fiber, yang diformulasikan secara khusus oleh Nutrilite dan tinggi serat pangan. NutriliteTM Hi-Fiber mengandung serat pangan larut (inulin dari chicory) dapat membantu mempertahankan/ memelihara fungsi saluran pencernaan. Jika pencernaan sehat, tidur pun pasti nyenyak!
Klik tombol dibawa ini untuk mendapatkan dengan harga khusus dengan mendaftar dan memilih sebagai member prioritas
KLIK DISINI